Tembilahan-Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Riau, Purwaji meminta kepada seluruh kader Ansor dan Banser khususnya di Kabupaten Indragiri Hilir untuk terus kompak dan solid satu komando dalam menjalankan roda organisasi. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri acara Peringatan Hari Lahir Gerakan Pemuda Ansor ke 89 yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Indragiri Hilir di Aula Hotel Arrahman, Sabtu (20/05/2023).
Terlebih lagi, menurut Purwaji saat ini merupakan tahun-tahun politik sehingga sangat banyak sekali pihak-pihak yang ingin memanfaatkan dan bahkan ingin memecah belah kader Ansor dan Banser. "Sebagai kader Ansor dan Banser, kita wajib tunduk dan patuh terhadap perintah pimpinan kita. Tidak perduli apapun warna baju kita, jika memang pimpinan tertinggi kita sudah memberikan perintah maka kita wajib tunduk dan patuh untuk melaksanakannya," tegasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hilir H. Harun, Anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hilir Samino, perwakilan Polres Indragiri Hilir, perwakilan Kodim 0314/Inhil, Anggota Bawaslu Kabupaten Indragiri Hilir, jajaran Penasehat dan Pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Indragiri Hilir, perwakilan Muslimat NU Kabupaten Indragiri Hilir, kader PMII serta ratusan kader Ansor dan Banser se-Kabupaten Indragiri Hilir.
Sementata itu, Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Indragiri Hilir, Khoirul Huda dalam sambutannya menjelaskan bahwa tujuan politik bagi Ansor yang pertama adalah Ittihadul Afham, yaitu menyamakan pemahaman, bagi seluruh kader Ansor dan Banser. "Maka tidak boleh ada kader Ansor dan Banser yang melakukan tafsir politik sendiri-sendiri. Smuanya harus satu pemahaman antara pimpinan dengan kader," jelasnya.
Tujuan yang kedua menurut Huda adalah Ittihadul Harokah, yaitu menyamakan gerak langkah. "Artinya seluruh kader Ansor dan Banser harus patuh dan tunduk terhadap perintah pimpinan. Jika pimpinan melangkahkan kaki kanan dahulu, maka seluruh kader wajib juga melangkah dengan kaki kanan terlebih dahulu. Dan jika ada kader yang tidak sejalan dengan langkah pimpinan, maka pimpinan tidak segan-segan mengeluarkan kader tersebut demi menjaga kekompakan dan keserasian langkah organisasi," pungkas Huda.